muhammadryas
diriku...
yang candu akan kesendirian
tak tahu kemana ku bertanya
ketika pertanyaanku tak lagi berujung
ketika kuingin bungkam terhadap realitas
seketika aku sadar akan kerterbatasanku
aku sadar akan ketidaksempurnaanku mungkin cukup kutulis dan kurenungi sendiri
ku tak bisa menahan amarah dalam diri
saat semua harapan tak mungkin lagi
kucumbui bersama dengan bangga
terpaksa kulari menjauh akan harapan
lagi, aku terus mengeluh
akan ketidak pastian tujuan
kemana arah kehidupan hakiki
dimana tempatku menyempurna nanti
rumah seakan jadi jurang yang tak beralas
ketika kaki tak bisa berpijak
kuakui ini adalah kenyataan
tapi adilkah ketika aku mengharapkan kesemuan
takut...
mungkin rasa itulah yang menghujan
disetiap detik perenungan
langkah demi langkah tanpa tujuan
buang waktu tanpa kemanfaatan
terkadang ku kecewa akan uratmalu
ketika mereka telah bisa
dan aku masih terisak
dipangkuan sang pemilik diri
sakit...
tak mungkin ku mengeluh akan keadaanku
kututup segala prasangkaku
kuharap Tuhanku rindu akan taubatku.
seketika aku sadar akan kerterbatasanku
aku sadar akan ketidaksempurnaanku mungkin cukup kutulis dan kurenungi sendiri
ku tak bisa menahan amarah dalam diri
saat semua harapan tak mungkin lagi
kucumbui bersama dengan bangga
terpaksa kulari menjauh akan harapan
lagi, aku terus mengeluh
akan ketidak pastian tujuan
kemana arah kehidupan hakiki
dimana tempatku menyempurna nanti
rumah seakan jadi jurang yang tak beralas
ketika kaki tak bisa berpijak
kuakui ini adalah kenyataan
tapi adilkah ketika aku mengharapkan kesemuan
takut...
mungkin rasa itulah yang menghujan
disetiap detik perenungan
langkah demi langkah tanpa tujuan
buang waktu tanpa kemanfaatan
terkadang ku kecewa akan uratmalu
ketika mereka telah bisa
dan aku masih terisak
dipangkuan sang pemilik diri
sakit...
tak mungkin ku mengeluh akan keadaanku
kututup segala prasangkaku
kuharap Tuhanku rindu akan taubatku.
No comments:
Post a Comment