Virus
merupakan suatu organisme intraseluler obligatorik yang bereplikasi di
dalam sel dengan menggunakan komponen asam nukleat dan “peralatan”
sintesis protein milik host. Virus menginfeksi beragam populasi sel
dengan menggunakan molekul permukaan sel sebagai reseptor untuk masuk ke dalam sel. Setelah masuk ke dalam sel, virus dapat menyebabkan cedera jaringan dan penyakit dengan berbagai macam mekanisme.
dengan menggunakan molekul permukaan sel sebagai reseptor untuk masuk ke dalam sel. Setelah masuk ke dalam sel, virus dapat menyebabkan cedera jaringan dan penyakit dengan berbagai macam mekanisme.
Virus mernpunyai ciri-ciri vang
tidak dimiliki oleh organisme lain. Virus hanya dapat berkembang biak di
sel-sel hidup lain (sifat virus parasit obligat) karenanva, Virus dapat
dibiakkan pada telur ayam yang berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus hanya
mermerlukan asam nukleat saja. Ciri lainnya, virus tidak dapat bergerak maupun
melakukan aktivitas metabolisme sendiri. Selain itu virus tidak dapat membelah
diri. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat
dikristalkan.
Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Virus bersifat aseluler (tidak
mempunyai sel)
Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel
penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan
pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung
membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus
dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling
sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus
memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
2.
Virus berukuran amat kecil ,
jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron =
1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
Ukuran yang telah diteliti,
kebanyakan mempunyai ukuran diameter kapsid 10 sampai 300 nanometer. Sebagai
perbandingan, virion ukuran sedang dibanding dengan kutu sama dengan ukuran
manusia dibanding dengan gunung yang besarnya dua kali gunung Everest. Beberapa
filovirus panjannya bisa mencapai 1400 nm, tetapi diamter kapsidnya kira-kira
berukuran 80nm. Meskipun kebanyakan tidak bisa dilihat dengan mikroskop cahaya,
ada juga virus yang lebih besar dibanding bakteri yang pali kecil sehingga bisa
terlihat ketika memakai pembesaran yang cukup. Untuk melihat patikel virus,
umumnya dikapai mikroskop elektron, boh transmisi atau sken.
4. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
a) Kepala
Kepala virus berisi DNA dan
bagian luarnya diselubungi kapsid.
b) Kapsid
Kapsid adalah selubung yang
berupa protein, Kapsid terdiri atas bagian - bagian yang disebut kapsomer,
misalnya,kapsid pada TMV dapat terdiri atas satu rantai polipeptida yang
tersusun atas 2.100 kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri dari protein - protein
monomer identik, yang masing - masing terdiri dari rantai polipeptida.
c) Isi tubuh
isi tubuh yang kering disebut
virion adalah bahan genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA), contohnya
sebagai berikut:
1) Virus yang isi tubuhnya RNA
dan bentuknya menyerupai kubus antara lain, virus polyomyelitis virus radang
mulut dan kuku, dan virus influenza.
2) Virus yang isi tubuhnya RNA,
protein, lipida, dan polisakarida, contohnya para mixovirus.
3) Virus yang isi tubuhnya
terdiri atas RNA, protein dan banyak lipida, contohnya virus cacar.
d) Ekor
Ekor virus merupakan alat
penancap ketubuh organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi benang / serabut.
pada virus dijumpai asam nukleat
yang diselubungi kapsid , disebut nukleokapsid , ada dua macam :
a) Nukleokapsid yang telanjang,
misalnya TMV, Adenovirus, dan virus kutil (warzer virus).
b) Nukleokapsid yang diselubungi
suatu membran pembungkus, misalnya pada virus influenza dan virus herpes.
6. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid
7. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
8. Virus tidak dapat membelah diri.
9. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
Struktur Virus
1. virus bersifat aseluler
(tidak mempunyai sel)
2. Virus berukuran amat kecil ,
jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron =
1000 milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
3. Virus hanya memiliki salah
satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
4. Virus umumnya berupa semacam
hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval ,
memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan
"kepala" oval dan "ekor" silindris.
5. Tubuh virus terdiri atas:
kepala , kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Gambar
|
Virus helik
|
Kapsid
helik dibangun oleh protomer tipe tunggal yang menyangku ditengah sehingga
membentuk selubung yang melilit. Susunan ini menghasilkan virion bentuk
batang yang pendek-keras atau pajang-lemas, sedangkan materi genetika
dibungkus didalam selubung. Panjang kapsid helik ini berkaitan dengan panjang
asam nukleat didalamnya, sedangkan diameternya tergantung pada panjang dan
susunan protomernya. Contoh virus seperti ini adalah virus mozaik tembakau.
|
|
Virus ikosahedral
|
|
Simetri
kapsid ikosahedral menghasilkan virus seperti bulat, tetapi sebenarnya
dibangun oleh kapsomer yang tersusun dalam pola geometri yang rapih. Kapsomer
merupakan struktur bentuk cincin yang dibangun dengan lima atau enam
protomer, yang diikat dengan ikatan non-kovalen untuk membungkus asam nukleat
virusnya.
Bangunan
ikosohedral diciptakan oleh R. Buckminster-Fuller dalam kubah geodesiknya,
serta merupakan struktur bungkus paling kuat yang dibangun oleh beberapa
salinan protein tunggal. Jumlah protein yang diperlukan untuk membentuk virus
bulat dihitung oleh bilangan-T, yang perlu 60xt protein. Dalam kasus virus
hepatitis B, bilangan-T-nya ada empat, sehingga ada 240 protein yang
membentuk kapsid.
|
|
Virus amplop
|
|
Selain
kapsid, beberapa virus dapat membajak membran sel yang ada disekeliling sel
yang terinfeksi, sehingga mempunyai lapisan lipid luar yang disebut amplop
virus (viral envelope). Membran tambahan ini diikat oleh protein yang
dikodekan oleh genom virus dengan inangnya, tetapi membran lipid dan
karbohisratnya sepenuhnya dikodekan di inangnya.
Amplop
virus memberi beberapa kelebihan dibanding virion “telanjang” yang lain,
terutama pilar enzim dan bahan kimia. Protein yang mengikat membran dapat
berupa glikoprotein molekul reseptor, sehingga sel nu sehat tidak menganggap
benda asing terhadap virion, yang seterusnya dapat dimasukan ke dalam sel.
Beberapa virus bergantung sekali pada pada amplop ini, sehingga akalu dibuka
bisa langsung diserang oleh sistem imun.
|
|
Virus kompleks
|
|
Virus
ini mempunyai kapsid yag tidak murni helik atau ikosahedral, dan juga bisa
punya struktur tambahan berupa ekor protein atau sekat luar yang komplek.
Beberapa bakteriofage mempunyai struktur komplek yang dibangun oleh kepala
ikosihedral yang terikat dalam ekor helik, disambung oleh plat heksagonal
yang mempunyai serat kaki/ekor protein.
Untuk
contoh, poxvirus yang besar dan kompleks mempunyai morfologi yang unik.
Genomnya terikat pada protein di tengah struktur pisin yang disebut nukleoid.
Nukleoid ini dikelilingi oleh membran dengan dua badan lateral yang fungsinya
belum diketahui. Virus ini dibungkus oleh lapisan protein yang tebal sebagai
amplop luar. Partikelnya jadi pleiomorfik, dari elip (ovoid) sampai ke
persegi
|
Virus
Ebola
Virus
influensa
Ukuran
Virus
Ukuran yang telah diteliti,
kebanyakan mempunyai ukuran diameter kapsid 10 sampai 300 nanometer. Sebagai
perbandingan, virion ukuran sedang dibanding dengan kutu sama dengan ukuran
manusia dibanding dengan gunung yang besarnya dua kali gunung Everest. Beberapa
filovirus panjannya bisa mencapai 1400 nm, tetapi diamter kapsidnya kira-kira
berukuran 80nm. Meskipun kebanyakan tidak bisa dilihat dengan mikroskop cahaya,
ada juga virus yang lebih besar dibanding bakteri yang pali kecil sehingga bisa
terlihat ketika memakai pembesaran yang cukup. Untuk melihat patikel virus,
umumnya dikapai mikroskop elektron, boh transmisi atau sken.
Virus memiliki ciri dan struktur
yang sangat berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena virus
merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh sistem genetika. Ciri virus
yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan, adalah sebagai berikut.
- Virus hanya dapat hidup pada sel hidup atau bersifat parasit intraselluler obligat, misalnya dikembangbiakan di dalam embrio ayam yang masih hidup.
- Virus memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Ukuran virus yang paling kecil memiliki ukuran diameter 20 nm dengan jumlah gen 4, lebih kecil dari ribosom dan yang paling besar memiliki beberapa ratus gen, virus yang paling besar dengan diameter 80 nm (Virus Ebola) juga tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya sehingga untuk pengamatan virus di gunakan mikroskop elektron.
- Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya (materi atau partikel genetik) sehingga terdapat virus DNA dan juga virus RNA.
- Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom ataupun perangkat/ organel sel lainnya, namun beberapa virus memiliki enzim untuk proses replikasi dan transkripsi dengan melakukan kombinasi dengan enzim sel inang, misalnya Virus Herpes.
- Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. Jenis inang yang dapat diinfeksi oleh virus ini disebut kisaran inang, yang penentuannya tergantung pada evolusi pengenalan yang yang dilakukan virus tersebut dengan menggunakan kesesuaian ” lock and key atau lubang dan kunci ” antara protein di bagian luar virus dengan molekul reseptor (penerima) spesifik pada permukaan sel inang. Beberapa virus memiliki kisaran inang yang cukup luas sehingga dapat menginfeksi dan menjadi parasit pada beberapa spesies. Misalnya, virus flu burung dapat juga menginfeksi babi, unggas ayam dan juga manusia, virus rabies dapat menginfeksi mammalia termasuk rakun, sigung, anjing dan monyet.
- Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung, pada beberapa kasus asam nukleatnya terdapat di dalam selubung membran. Penemuan yang dilakukan oleh Stanley Miller, bahwa beberapa virus dapat dikristalkan sehingga virus bukanlah sel hidup, sebab sel yang paling sederhana pun tidak dapat beragregasi menjadi kristal. Akan tetapi, virus memiliki DNA atau RNA sehingga virus dapat juga dikategorikan organisme hidup.
- Genom virus lebih beragam dari genom konvensional (DNA untai tunggal atau single heliks) yang dimiliki oleh organisme lainnya, genom virus mungkin terdiri dari DNA untai ganda, RNA untai ganda, DNA untai tunggal ataupun dapat juga RNA untai tunggal, tergantung dari tipe virusnya.
No comments:
Post a Comment